Jumat, 04 November 2016

Puisi ANGIN RINDU


ANGIN RINDU
(By Rafiqah Rahmatia)
Semilir angin mulai berhembus,
menghampiri diri seakan tahu akulah yang dituju.
Seketika ku teringat akan dirinya nan jauh di mata

Terisakku kembali tuk kesekian kalinya
Ku terseduh pada tiang agama yang ku dirikan
Kalbuku meringis memanjatkan doa
Melantunkan kata demi kata nan tulus
Berharap diri tak terlena dalam buaian dekapan fanah

Ya Rabb…
Ku lantunkan ayat suci dan Asma Mu nan indah
Ku memuja Mu dalam setiap waktuku
Tak ingin diri ini terpanah akan cinta fanah
Petunjuk dan nur kasih Mu kubutuhkan
Tuk melawan angin rindu sekejap mata

Ya Rabbuna….
Di kala kalbu merintih, menjerit akan derita angin rindu.
Rengkuhlah diri ini dalam dekapan nyata Mu.
Karena rindu ini tak halal bagiku.
Engkaulah cinta abadi, penguat kalbu dalam diri.
Cinta yang tak tersaingi, tak tertandingi oleh apapun jua.


Selasa, 18 Oktober 2016

Puisi CERITA YANG KEMBALI



CERITA YANG KEMBALI
(By Rafiqah Rahmatia)

Ketika mata mulai menampakkan keinginannya,
Tumpuanku berjalan di atas cahaya iman.
Jiwaku terpaku akan keindahan yang dipancarkan.
Hatiku tersedu haru memuji Sang Penyejuk hati.
Ku temukan kedamaian dalam ketentraman.

Ketika mata mulai berbicara,
Seberkas cahaya nampak jelas dalam ruang gelap.
Menggambarkan sesosok anak-anak adam yang berbeda.
Awal tak selamanya sama akan kedua, ketiga, dan seterusnya.
Mata telah menipuku.
Mungkin kerana logika yang tak bersahabat.

Ketika mata menebus kesalahannya,
Jawaban yang tepat adalah mengiyakan logika.
Seharusnya mata dan logika sejalan.
Kini hal itu telah terjadi.
Dua bentuk yang berbeda saling membantu.

Ketika mata dan logika bersama,
Ku temukan cerita lama dalam buku tersembunyi.
Sama memberikan ketenangan dan penjagaan.

Inilah cerita yang kembali.